Tuesday 29 October 2013

MAKNA SUMPAH PEMUDA DAN KONDISI SAAT INI


28 Oktober adalah hari Sumpah Pemuda. Kata-kata yang bersejarah bagi semua bangsa Indonesia pada saat itu. Setiap kalimat dari sumpah itu benar-benar membakar setiap hati dari segenap warga Indonesia pada saat itu. Sebagai pemuda yang merupakan generasi penerus bagi bangsa ini, dan statement JFK (jangan tanyakan apa yang telah bangsa ini berikan pada mu tetapi tanyakanlah apa yang telah kamu berikan pada bangsa ini) tampaknya masih cukup relevan. Apakah kita masih harus berjuang untuk bangsa ini ataukah sudah cukup sehingga yang harus kita lakukan adalah menambang penghasilan agar dapat hidup dengan lebih baik di negeri ini.

Di saat teknologi belum secanggih sekarang, di saat semua pembicaraan masih melalui pembicaraan langsung, surat yang dikirimkan pun akan mengalami proses yang begitu panjang, tapi pemuda dan mahasiswa pada zaman lalu telah melakukan sesuatu yang akan terus dikenang oleh bangsa ini sebagai gerakan progresiv revolusiener yang akan terus memberikan catatan sejarah gerakan perjuangan nan heroik yang mungkin akan menjadi semangat bagi generasi penerus yang ada sekarang. Berkaca terhadap peristiwa sejarah itu, masihkah kita akan tetap terlena dengan cerita-cerita heroik dari masa ke masa itu. Dimana mahasiswa sekarang, dengan segala kecanggihan teknologi, dengan segala keterbukaan informasi. Apakah kondisi bangsa hari ini tidak cukup menyadarkan kita mahasiswa untuk terus bergerak menuntuk keadilan berbangsa di negeri ini? Terlena dengan cerita masa lalu dan terus membanggakan prestasi mahasiwa di masa lau. Ayo kawan, mana tanganmu? Masih bisakah tanganmu mengepal keras, masih bisakah lenganmu naik keatas, masih bisakah mulutmu mengelurkan suara untuk berteriak lantang, masih bisakah kakimu berjalan menyusuri jalan-jalan di negeri ini untuk meyerukan kepada seluruh bangsa atas apa yang terjadi terhadap kondisi bangsa ini? 

PERAN PEMUDA DALAM MEMBANGUN NEGARA

 


 Pemuda merupakan generasi penyokong bangsa. Pemuda juga merupakan generasi pengganti generasi tua yang sudah ada dan kini berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu keberadaan pemuda sangatlah diharapkan perannya di Negara Indonesia ini. Begitu banyak gerakan yang merupakan gerakan 20 tahunan terjadi di Negeri ini dipelopori oleh para pemuda. Mulai dari Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perang Kemerdekaan (1945), Orde Baru (1966), dan yang terakhir adalah gerakan Reformasi (1998). Namun apakah semua itu hanya merupakan acara 20 tahunan yang tidak memberikan efek berarti bagi bangsa Indonesia bahkan menjadikan Indonesia kian terpuruk. Mungkin sudah saatnya bagi kita generasi muda untuk memikirkan peran nyata kita yang berkelanjutan, tidak insidental seperti di atas dan dilupakan begitu saja.

Di zaman yang serba canggih dan maju ini globalisasi sangat cepat berkembang. Kita pun sebagai generasi muda terkena dampak dari globalisasi ini. Peniruan gaya hidup yang kebarat-baratan merupakan salah satu dampak negatif yang kini menyerang. Banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi bangsa. Kadang kita juga prihatin melihat pemuda-pemuda yang masih suka nongkrong dipinggir jalan tanpa ada kerjaan atau tawuran antar desa yang kebanyakan disebabkan oleh pemuda. Kultur inilah yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan di Poso, Ambon, dll yang dilatarbelakangi tawuran antar pemuda atau gerakan separatisme bom bunuh diri yang sebagian besar dilakukan oleh pemuda. Kultur hidup seperti ini sangat berbeda sekali dengan kultur yang ada di luar negeri terutama negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Jerman. Di sana golongan muda sangat terwadahi dan aktif sekali dengan kehidupan profesinya. Di Jepang, mereka banyak yang membuat game, komik yang bisa diekspor sampai ke Negara lain. Di Amerika mereka rajin melakukan penelitian sampai akhirnya mendapat paten bertaraf Internasional. Harusnya kita mengambil nilai positif dari terjadinya.

Jadi kalo disimpulkan. Masa muda adalah masa yang penuh harapan dengan cita-cita, bahkan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasai dengan bentuk fisik yang masih kuat, pandangan yang masih akurat, pikiran yang masih cermat dan gigi yang masih kuat. Karena itu pantaslah jika pemuda disebut sebagai tulang pungung maju dan mundurnya suatu negara. Seperti yang pernah disabdahkan nabi dalam sebuah hadits yang artinya : “Pemudah adalah tulang punggung sebuah negara, jika mereka baik, maka akan baiklah negara tersebut, tetapi apabila mereka jahat maka akan hancurlah negara.

Wahai rekan pemuda, mari kita olah potensi yang ada pada diri kita :

· Olah rasa agar iman melekat
· Olah rasio agar ilmu meningkat
· Olah raga agar badan sehat
· Olah usaha agar ekonomi kuat
· Olah kinerja agar produktivitas meningkat.

Jika kelima potensi itu dimiliki dan melekat pada generasi pemuda, tidak diragukan lagi para pemuda akan mampu menjadi penerus perjuangan bangsa, dengan meraih prestasi yang gemilang, pada masa yang akan datang. Kita tidak ingin lagi dengar istilah penganguran, pengemis dijalanan serta gelandangan dijalan-jalan tapi kita ingin dengar istilah pemuda yang kreatif, agresif, inovatif, dan produktif.

Itulah yang dapat saya kemukakan tentan peranan pemuda dalam pembangunan nasional. Maka marilah kita singsingkan lengan baju, langkahlan kaki, belajar, bekerja serta beramal soleh. Sebagai kesimpulan dari apa yang saya kemukakan tadi bahwa pemuda-pemuda merupakan tulang pungung bangsa, negara dalam upaya meraih keberhasilan dalam segala hal, khususnya pembangunan nasional yang telah, sedang dan akan terus dilaksanakan. Kita berharap bahwa dimasa yang akan datang negara kita menjadi, “Negara yang baik aman dan mendapatkan keampunan dari Allah”. Patah tumbuh hilang berganti

Jadi pendapat saya adalah Pembangunan saat ini memerlukan dukungan para pemuda yang visioner, yakni pemuda yang memiliki pandangan-pandangan yang lebih maju. Pemuda yang senantiasa meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan partisipasi dan dukungan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Atau pemuda yang memiliki akhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, berprestasi, berdaya saing, patriotik, memiliki wawasan dan jiwa nasionalis, berpegang teguh pada komitmen untuk tetap bersatu berdaulat di bawah naungan NKRI, serta tumbuhnya kesadaran dan semangat untuk bangkit memimpin bangsa keluar dari keterpurukan dan krisis multidimensional yang telah melanda bangsa ini.

Untuk itu, pemuda harus memiliki komitmen untuk memajukan daerah dan bangsanya. Komitmen untuk berbakti dan berbuat yang terbaik untuk kemajuan, kejayaan dan martabat bangsa, sekaligus merupakan manifestasi dari hakikat, semangat dan jiwa Sumpah Pemuda